Monday, April 25, 2011

Study Tour Jakarta-Bali-Lombok Hari keenam

Hari Selasa, 15 Desember 2009


Paginya, kami segera membersihkan diri kemudian bersiap untuk segera check out dari hotel. Kami baru sarapan sekitar pukul sembilan pagi. Dan berangkat meninggalkan hotel kira-kira pukul sepuluh. Di perjalanan, kami diberitahu oleh tour guide-nya bahwa rumah-rumah di sini, tingginya tidak boleh melebihi tinggi pohon
kelapa. Tapi sesekali saya melihat, masih ada rumah yang melebihi itu.

Sebelum ke Sukowati, kami mampir sebentar di sebuah toko yang menjual makanan khas Bali. Diantaranya adalah kacang bali. Kacang tersebut terkenal akan kelezatannya. Jadi saya tidak melewatkan kesempatan ini. kesempatan kami di sini tidak begitu lama, karena tujuan utama kita adalah ke Pasar Seni Sukowati. Setibanya di sana, teman-temanku langsung menyerbu dagangan yang ada. Harganya benar-benar miring. Sangat murah, sangat disayangkan kalau tidak mampir ke sini. Rata-rata harga bajunya adalah 10-15 ribu. Bed cover-nya juga murah, cuma 50 ribu. Kalau jago menawar, mungkin bisa lebih murah lagi. Karena persaingan dagang di pasar ini benar-benar kuat, jadi mereka menawarkan harga semurah mungkin, agar kita tetap membelinya.

Sudah puas memborong barang-barang di Sukowati, kami melanjutkan perjalan menuju Tanah Lot. Di sana terdapat banyak sekali Pure, tempat ibadah orang Hindu. Orang yang sedang dalam keadaan kotor tidak boleh memasuki Pure tersebut. Kata tour guide-nya dulu pernah ada seorang pengunjung yang sedang haid, tapi dia nekat masuk ke dalam Pure untuk berfoto. Kemudian dia mengalami hal yang aneh. Di sini saya merasa tidak nyaman. Menurut saya, dalam keadaan kotor atau tidak, lebih baik tidak usah masuk ke dalamnya.

Di Tanah Lot juga terdapat ular dan air suci. Sesampainya, di sana Leista dan Amel memaksaku untuk tetap masuk ke sana. Saya tidak mau, takut terjadi apa-apa terhadap saya. Jadinya Amel dan Leista pergi juga ke sana tanpa saya. Saya hanya berfoto-foto saja di dekat karang. Deburan ombaknya sangat menampar, jangan terlalu dekat, karena bisa terseret. Sinar mataharinya juga begitu menyengat. Jadi jangan terlalu lama berdiri di luar.









Selanjutnya kami menuju ke Rumah Makan Soka Indah, yang pernah kita singgahi, dan bertemu dengan anak-anak lain dari SMAN ***. Sebelum makan, saya pergi ke toilet dulu, ternyata saya haid. Untung tadi saya tidak memasuki area-area yang terlarang selama di Tanah Lot, bisa-bisa sesuatu terjadi pada diri saya.

Selesai makan siang, kami melanjutkan perjalanan pulang menuju Jakarta. Sampai di pelabuhan kami menggunakan kapal untuk menyeberang menuju Jawa. Tidak seperti perjalan di kapal sebelumnya, ketika banyak teman-temanku yang berfoto-foto, atau sekedar melihat-lihat pemandangan di laut. Mereka semua terlihat lelah, saat pertama kali tiba, semua langsung mencari tempat duduk untuk beristirahat sambil mengobrol. Saya duduk bersama dengan Hilya, Amel, dan Leista. Saat itu Leista mulai bertanya-tanya mengenai sebuah peristiwa aneh di kamar kami kemarin. Dia bertanya kepada kami bertiga yang sekamar dengannya, siapakah diantara kami yang mematikan televisi. Tentunya bukan saya, saya bahkan tidak menyentuh sedikit pun televisi tersebut paginya. Amel juga tidak, dan Resti juga bilang begitu. Tentunya Leista juga tidak mematikan televisi tersebut. Padahal kami sengaja menyalakannya sampai pagi, tapi ketika kami bangun, televisinya sudah mati. Resti mencoba menenangkan kami dengan mengatakan bahwa mungkin dia yang mematikan televisinya saat dia akan tidur, karena dialah yang tidur belakangan. Mudah-mudahan begitu.

Ketika kami sudah sampai di Jawa, kami sudah merasa lapar, dan kami mampir sebentar di Rumah Makan Puritama untuk makan malam, rumah makan yang pernah kami singgahi sebelumnya. Saat itu kira-kira pukul sebelas malam. Larut sekali. Kami bermalam di dalam bus, melewati hutan jati, suasananya sangat gelap. Sebelumnya kami melewati hutan jati siang hari, tidak begitu menakutkan. Lebih baik saya tidur daripada melihat suasana menyeramkan di tengah hutan jati tengah malam.

0 comments:

Post a Comment

If you want to be notified that I've answered your comment, please leave your email address. Your comment will be moderated, it will appear after being approved. Thanks.
(Jika Anda ingin diberitahu bahwa saya telah menjawab komentar Anda, tolong berikan alamat email Anda. Komentar anda akan dimoderasi, akan muncul setelah disetujui. Terima kasih.)