Friday, July 20, 2012

Spesies Terancam Punah (Peta Konsep)

Postingan ini juga merupakan salah  satu tugas yang diberikan oleh dosen MPKT B saya pada waktu semester 1. Seperti biasa, membuat LTM yang salah satu isinya harus membuat peta konsep. Pada kesempatan mengerjakan tugas LTM yang kedua ini, saya tidak mau membuat kesalahan kembali seperti pada pembuatan LTM yang sebelumnya, jika ingin mengetahui letak kesalahannya bisa klik di sini. Intinya sumber informasi yang saya dapatkan tidak lagi berasal dari buku SMA, setidaknya mendapatkan informasi dari website yang terpercaya sedikit lebih baik, hehe.

Data Publikasi:
Antaranews, 2011, Harimau sumatera tinggal 400 ekor saja, 29 September, 1 hlm.
http://www.antaranews.com/berita/277600/harimau-sumatera-tinggal-400-ekor-saja
23 Oktober, pk. 10.15
  • Melestarikan alam Indonesia
  • Supriatna J
  • Indonesia: Yayasan Obor
  • xx+482
Peta Konsep:


(Untuk melihat peta konsepnya lebih jelas lagi atau agar dapat terbaca, klik saja gambarnya, lalu bisa dizoom)

Uraian Singkat Peta Konsep:
Jumlah spesies di muka bumi sejak ratusan juta tahun yang lalu sampai saat ini terus mengalami perubahan. Hal ini dipengaruhi oleh bencana, kompleksitas topografi, faktor ketinggian, keragaman hidup, dan urbanisasi. Gangguan atau bencana yang biasanya menjadi penyebab akan hal itu misalnya kebakaran. Faktor ketinggian dapat menjadi penyebab terus berubahnya jumlah spesies di muka bumi karena kelimpahan spesies itu sendiri mengikuti gradien tempat atau jarak tertentu (gradien ekologi). Selanjutnya hubungan urbanisasi dengan perubahan tersebut adalah karena urbanisasi dapat menurunkan diversitas biologi (keanekaragaman hayati). Sedangkan kompleksitas topografi dan keragaman hidup dapat meningkatkan diversitas biologi.

Jumlah spesies yang terus menurun dapat menyebabkan spesies-spesies tersebut terancam punah. Beberapa hal yang menyebabkan spesies-spesies tersebut terancam punah antara lain gangguan atau penghilangan habitat, introduksi spesies, polusi, dan pembakaran hutan. Penghilangan habitat dapat menyebabkan spesies asli tidak dapat bertahan hidup sehingga lama kelamaan akan punah. Yang dimaksud dengan introduksi spesies adalah spesies yang yang berkembang di luar habitat (wilayah) aslinya akibat campur tangan manusia baik disengaja ataupun tidak. 

Spesies yang terancam punah dibedakan atau dikategorikan menjadi dua, yaitu spesies kritis (endangered species) dan spesies genting (threatened species). Spesies kritis adalah spesies yang terancam punah baik secara menyeluruh maupun sebagian dari sebaran populasinya. Sedangkan spesies genting adalah adalah spesies yang mempunyai kemungkinan tinggi untuk punah dalam waktu dekat.

Kedua jenis tersebut baik spesies kritis maupun kritis genting harus diselamatkan. Beberapa cara untuk menyelamatkan spesies-spesies yang terancam punah tersebut antara lain dengan melakukan konservasi habitat, mengontrol tanaman lokal di tempat yang sesuai, bergabung dengan organisasi lingkungan, dan dengan mendengarkan suara hati. Dengan melakukan konservasi habitat diharapkan spesies-spesies yang terancam punah tidak terganggu dengan adanya perburuan liar ataupun pembakaran hutan. Kita juga perlu menanam tanaman lokal pada tempatnya yang sesuai, dengan begitu, makhluk hidup yang lain yang terkait (misal: serangga lokal) juga tidak akan terancam punah. Bergabung dengan organisasi lingkungan dapat menjadi salah satu cara bagi orang yang ingin benar-benar bergerak dalam mengatasi masalah terus meningkatnya jumlah spesies yang terancam punah. Dari semua itu ada hal yang paling penting, yaitu kita harus mendengarkan suara hati kita, apabila kita katakan bahwa perbuatan itu salah maka jangan lakukan dan apabila kita katakan bahwa spesies-spesies yang terancam punah tersebut perlu bantuan maka sikap kita jangan tidak peduli, lakukan sesuatu untuk turut berkontribusi.

Tindakan penyelamatan spesies-spesies yang terancam punah tersebut memiliki tujuan yang dipertimbangkan berdasarkan pertimbangan nilai- nilai tertentu, seperti pertimbangan nilai ekologi, nilai moral, nilai rekreasi, nilai manfaat, nilai budaya, dan nilai estetika.

0 comments:

Post a Comment

If you want to be notified that I've answered your comment, please leave your email address. Your comment will be moderated, it will appear after being approved. Thanks.
(Jika Anda ingin diberitahu bahwa saya telah menjawab komentar Anda, tolong berikan alamat email Anda. Komentar anda akan dimoderasi, akan muncul setelah disetujui. Terima kasih.)